Ruang Diskusi 4

Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan

Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan
Moderator
Pengantar Diskusi

Meskipun tidak menjadi bagian dari pilar RAN P3AKS, diskusi di ruang ini diharapkan menggali fenomena ekstremisme kekerasan yang terjadi di Indonesia. Pergeseran tren terorisme yang semakin terbuka membawa konsekuensis pada perubahan lokus bergerak dan juga aktor-aktornya. Perempuan dan anak semakin dilihat sebagai aktor strategis dalam menjalankan misi “amaliyah” di kalangan kelompok ekstrimis.

Dengan melihat konstruksi femininitas dan maskulinitas yang dinamis, diskusi di ruang ini diharapkan bisa mengidentifikasi kerentanan sosial, politik dan ekonomi yang berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok ekstrimis untuk melakukan perekrutan dan mengembangkan basis masa. Diskusi juga akan mencakup push and pull factors dari ekstrimisme dimana setiap individu memiliki faktor yang unik, termasuk melihat pathway perkembangan VE di konteks lokal dan penyebarannya. Peserta juga diharapkan memberikan contoh-contoh bagaimana narasi gender dikonstruksi dan rekonstruksi secara khususus untuk memastikan pesan sampai pada target.

Sensitivitas gender lebih tajam membuka cerita dibalik perjuangan para perempuan korban bom yang bergelut dengan identitas baru pasca bom, hak asuh anak, access to justice terhadap layanan medis dan psiko sosial berkelanjutan, dan hak atas kompensasi. Dengan sensitivitas gender, intervensi pada rehabilitasi dan reintegrasi semakin bisa mempertimbangkan kebutuhan khusus perempuan dan anak-anak perempuan, selama masa rehabilitasi. Perspektif gender berharap bisa lebih membaca potensi-potensi positif perempuan dalam memperkuat penerimaan pada komunitas terhadap para “mantan”.

Dengan pendekatan the whole society approach, kita berharap semua bentuk perlindungan dan strategi nasional yang terintegrasi diharapkan mengintegrasikan indikator sensitivitas gender di dalamnya. Partisipasi masyarakat sipil dalam di semua intervensi yang potential akan mendorong proses lebih akuntable dan sustainable.

Setelah mendengarkan video Panelis yang membahas tentang topik perempuan dan pencegahan ekstrimisme kekerasan dari kaca mata perempuan, perdamaian dan keamanan, maka diharapkan peserta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.

Pertanyaan Panduan
  1. Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis masa mereka? Jenis kerentanan apa yang paling khas dimiliki oleh perempuan yang berpotensi dimanfaatkan kelompok radikal dan ekstrimis?
  2. Bagaimana pemahaman anda terkait dengan violent extremism?
    • Apa saja yang menjadi faktor pendorong seseorang masuk dalam gerakan radikal dan ekstrmisme?
    • Bagaimana jalannya seseorang bisa terpengaruh dan kemudian berkembang menjadi militan dalam mendukung radikalisme dan ekstrimisme?
    • Bagaimana anda melihat VE berhubungan dengan konflik sosial?
  3. Bagaimana anda melihat dampak VE pada perempuan dan anak perempuan? Apa saja sumber-sumber kekuatan yang dimiliki oleh perempuan dan anak perempuan untuk menjauhkan diri dari pengaruh ekstrimisme?
  4. Apa saja aktifitas yang organisasi anda kerjakan dalam rangka mendukung kontra dan pencegahan ekstrimisme kekerasan?
    • Apa yang membedakan ketika anda menggunakan lensa gender dalam merumuskan kebijakan internal lembaga dan program intervensi serta pembiayaan?
  1. Bagaimana anda melihat efektifitas kebijakan terkait dengan radikalisme dan terorisme / ekstrimisme dijalankan?
  • Bagaimana bentuk strategi nasional PVE secara terintegrasi efektif merespon radikalisme dan ekstremisme dan berkomitmen pada gender maintreming?
  • Bagaimana anda melihat keterhubungan antara kebijakan PVE dengan agenda perempuan, perdamaian dan keamanan di Indonesia?
  • Bagaimana layanan LAPAS sensitif pada kebutuhan anak-anak dan perempuan?
  • Bagaimana anda melihat keterlibatan masyarakat sipil dalam respon terhadap VE? Dalam hal apa partisipasi anda berhasil memperkuat kesetaraan gender dalam merespon VE?
  1. Apa saja tantangan-tantangan yang dihadapi organisasi anda selama menjalankan kerja program VE?
  2. Apa agenda Reformasi Sektor Keamanan yang menurut anda perlu diperbaiki di masa mendatang, terkait dengan perempuan dan PVE?
  3. Bagaimana pengalaman dan tantangan anda dalam bekerjasama dengan institusi atau jaringan sub regional, regional, dan internasional dalam isu perempuan dan PVE?
  4. Dalam hal Covid 19, bagaimana anda melihat Pandemi Covid 19 berdampak pada penguatan atau pelemahan kelompok-kelompok VE?
Diskusi dan Tanggapan
Subscribe
Notify of
66 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat semua tanggapan