Ruang Diskusi 4

Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan

Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan
Moderator
Pengantar Diskusi

Meskipun tidak menjadi bagian dari pilar RAN P3AKS, diskusi di ruang ini diharapkan menggali fenomena ekstremisme kekerasan yang terjadi di Indonesia. Pergeseran tren terorisme yang semakin terbuka membawa konsekuensis pada perubahan lokus bergerak dan juga aktor-aktornya. Perempuan dan anak semakin dilihat sebagai aktor strategis dalam menjalankan misi “amaliyah” di kalangan kelompok ekstrimis.

Dengan melihat konstruksi femininitas dan maskulinitas yang dinamis, diskusi di ruang ini diharapkan bisa mengidentifikasi kerentanan sosial, politik dan ekonomi yang berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok ekstrimis untuk melakukan perekrutan dan mengembangkan basis masa. Diskusi juga akan mencakup push and pull factors dari ekstrimisme dimana setiap individu memiliki faktor yang unik, termasuk melihat pathway perkembangan VE di konteks lokal dan penyebarannya. Peserta juga diharapkan memberikan contoh-contoh bagaimana narasi gender dikonstruksi dan rekonstruksi secara khususus untuk memastikan pesan sampai pada target.

Sensitivitas gender lebih tajam membuka cerita dibalik perjuangan para perempuan korban bom yang bergelut dengan identitas baru pasca bom, hak asuh anak, access to justice terhadap layanan medis dan psiko sosial berkelanjutan, dan hak atas kompensasi. Dengan sensitivitas gender, intervensi pada rehabilitasi dan reintegrasi semakin bisa mempertimbangkan kebutuhan khusus perempuan dan anak-anak perempuan, selama masa rehabilitasi. Perspektif gender berharap bisa lebih membaca potensi-potensi positif perempuan dalam memperkuat penerimaan pada komunitas terhadap para “mantan”.

Dengan pendekatan the whole society approach, kita berharap semua bentuk perlindungan dan strategi nasional yang terintegrasi diharapkan mengintegrasikan indikator sensitivitas gender di dalamnya. Partisipasi masyarakat sipil dalam di semua intervensi yang potential akan mendorong proses lebih akuntable dan sustainable.

Setelah mendengarkan video Panelis yang membahas tentang topik perempuan dan pencegahan ekstrimisme kekerasan dari kaca mata perempuan, perdamaian dan keamanan, maka diharapkan peserta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.

Pertanyaan Panduan
  1. Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis masa mereka? Jenis kerentanan apa yang paling khas dimiliki oleh perempuan yang berpotensi dimanfaatkan kelompok radikal dan ekstrimis?
  2. Bagaimana pemahaman anda terkait dengan violent extremism?
    • Apa saja yang menjadi faktor pendorong seseorang masuk dalam gerakan radikal dan ekstrmisme?
    • Bagaimana jalannya seseorang bisa terpengaruh dan kemudian berkembang menjadi militan dalam mendukung radikalisme dan ekstrimisme?
    • Bagaimana anda melihat VE berhubungan dengan konflik sosial?
  3. Bagaimana anda melihat dampak VE pada perempuan dan anak perempuan? Apa saja sumber-sumber kekuatan yang dimiliki oleh perempuan dan anak perempuan untuk menjauhkan diri dari pengaruh ekstrimisme?
  4. Apa saja aktifitas yang organisasi anda kerjakan dalam rangka mendukung kontra dan pencegahan ekstrimisme kekerasan?
    • Apa yang membedakan ketika anda menggunakan lensa gender dalam merumuskan kebijakan internal lembaga dan program intervensi serta pembiayaan?
  1. Bagaimana anda melihat efektifitas kebijakan terkait dengan radikalisme dan terorisme / ekstrimisme dijalankan?
  • Bagaimana bentuk strategi nasional PVE secara terintegrasi efektif merespon radikalisme dan ekstremisme dan berkomitmen pada gender maintreming?
  • Bagaimana anda melihat keterhubungan antara kebijakan PVE dengan agenda perempuan, perdamaian dan keamanan di Indonesia?
  • Bagaimana layanan LAPAS sensitif pada kebutuhan anak-anak dan perempuan?
  • Bagaimana anda melihat keterlibatan masyarakat sipil dalam respon terhadap VE? Dalam hal apa partisipasi anda berhasil memperkuat kesetaraan gender dalam merespon VE?
  1. Apa saja tantangan-tantangan yang dihadapi organisasi anda selama menjalankan kerja program VE?
  2. Apa agenda Reformasi Sektor Keamanan yang menurut anda perlu diperbaiki di masa mendatang, terkait dengan perempuan dan PVE?
  3. Bagaimana pengalaman dan tantangan anda dalam bekerjasama dengan institusi atau jaringan sub regional, regional, dan internasional dalam isu perempuan dan PVE?
  4. Dalam hal Covid 19, bagaimana anda melihat Pandemi Covid 19 berdampak pada penguatan atau pelemahan kelompok-kelompok VE?
Diskusi dan Tanggapan
Subscribe
Notify of
66 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat semua tanggapan
Arifah Rahmawati
Arifah Rahmawati
27/07/2020 03:47

RESUME HASIL DISKUSI MINGGU I – 27 JULI 2020 Ruang 4 – Perempuan dan Ekstremisme Ada banyak isu (nasional. Regional, dan global) yang menjadi alasan excuses perempuan (dan juga laki-laki) terlibat dalam gerakan radikalisme dan ekstremisme. Isu-isu tersebut bisa dikelompokkan menjadi push dan pull factors. Secara umum persoalan-persoalan tersebut dipersepsi atau dibingkai sebagai upaya terstruktur untuk meminggirkan kelompok umat Islam. Persepsi adanya peminggiran umat islam ini kemudian dijadikan agenda politik utama yang bersifat local, nasional dan global yaitu penerapan Syariah dan khilafiah. Beberapa push factors yang sudah bisa diidentifikasi dari hasil diskusi minggu 1, diantaranya: problematika pembangunan di dalam negeri… Read more

Arifah Rahmawati
Arifah Rahmawati
02/08/2020 14:59

RANGKUMAN HASIL DISKUSI MINGGU 2   Teman-teman peserta diskusi digital PVE dan RAN P3AKS yang baik, terimakasih atas partisipasi yang telah diberikan. Berikut saya sampaikan rangkuman atas hasil diskusi kita sampai dengan minggu ke-2 yang tentu saja masih sangat perlu diperkaya dan dipertajam agar kita bisa memberikan usulan yang valid dan konkrit untuk pembuatan draft RAN P3AKS Jilid 2.   Diskusi kita telah menemukan beberapa factor keterlibatan perempuan dalam radikalisme, ekstrimisme dan terorisme. Faktor-faktor tersebut bisa dikelompokkan sebagai push and pull factors. Push factors yang ada berupa perceived structural grievances meliputi: political, economics, dan social yang kemudian dibingkai sebagai ‘peminggiran… Read more

Hanifah Haris
Moderator
25/08/2020 18:10

Resume Minggu III Pola rekrutmen kelompok radikalisme yang muncul adalah tawaran gaji yang tinggi untuk bergabung dengan ISIS. Disisi lain ketimpangan sosial (conflict over values) dikapitalisasi oleh kelompok pilkada untuk mengembangkan gerakannya. Sedangkan untuk menyasar anak-anak, homeschooling serta pesantren tahfidz (menghafal Alquran) menjadi strategi ideologisasi dan menarik minat para orang tua. Dalam diskusi ini juga muncul proses radikalisasi, dimulai dari mikro, messo dan makro. Aspek Mikro menjelaskan dimana aspek individual berkontribusi pada keterlibatan sesorang daam radikalisme, messo menjelaskan aspek sosial injustice dan makro adalah situasi global yang dikapitalisasi oleh kelompok ini. 4 tahapan gerakan ekstremisme ini dimulai dengan pra radikalisasi,… Read more

Hanifah Haris
Hanifah Haris
19/07/2020 14:46

Selamat datang di platform Konsultasi Digital Review RAN P3AKS. Kami tim moderator, Arifah Rahmawati dari PSKP Universitas Gadjah Mada dan Hanifah Haris dari AMAN Indonesia. Ruang diskusi IV ini akan membahas tentang Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan selama periode 2014-2019. Untuk memulai proses review ini, kami mempersilahkan bapak/ibu/saudara untuk melihat video diskusi yang ada dan kemudian mulai berdiskusi dengan menggunakan panduan pertanyaan-pertanyaan yang sudah kami posting pada ruang diskusi ini. Silahkan dijawab semua pertanyaan yang ada, atau yang relevan dengan kerja bapak/ibu/saudara. Jika membutuhkan asistensi informasi tentang ruang diskusi ini, silahkan kontak kami, dengan senang hati kami akan membantu. Jika… Read more

Debbie Affianty
Debbie Affianty
20/07/2020 03:24

Assalamu’alaikum Wr Wb, Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada tim AMAN Indonesia dan lembaga-lembaga pemerintah yang menjadi mitra arena telah berinisiasi melakukan diskusi digital di tengah banyaknya kendala akibat pandemi Covid 19 ini. Saya juga mengucapkan terimakasih karena sudah diundang untuk berkontribusi dalam forum diskusi ini. Saya Debbie Affianty, Direktur Eksekutif Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS), FISIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saya juga anggota Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah. Saat ini saya juga salah satu SC di Working Group on Women and P/CVE. Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan untuk merespon beberapa pertanyaan dalam ruang… Read more

Khariroh Maknunah
Khariroh Maknunah
20/07/2020 06:44

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan saya Khariroh Maknunah, Direktur Pendampingan Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP). Bersama YPP saya aktif melakukan pendampingan disengagement kepada anak dan perempuan yang terlibat tindak pidana terorisme serta melakukan penelitian terkait isu terorisme dan radikalisme khususnya perempuan dan anak. Saya mengucapkan terima kasih kepada AMAN Indonesia telah mengundang untuk berkontribusi dalam forum konsultasi digital review RAN-P3AKS ini. Selamat kepada AMAN Indonesia dan Kementerian pendukung yang telah bersinergi dan menginisiasi agenda keren ini. Melalui tulisan ini, saya akan merespon beberapa pertanyaan sebagai awal mula diskusi digital review RAN-P3AKS ini.   1.  Dalam proses rekrutmen, penyebaran ideologi maupun penguatan ideologi pada… Read more

Singgih Nugroho
Singgih Nugroho
20/07/2020 08:35

Perkenalkan saya, Singgih Nugroho, Program Manager PVE dari Lembaga Percik Salatiga. Semoga mbak Rubby dan Hanifah masih kenal ya. Saya senang dan salut dengan pencapaian anda berdua sekarang ini. Ijinkan saya yang laki-laki ini untuk berbagi pengalaman kami dalam partisipasi dalam program PVE di 4 kelurahan—kami sebut kawasan Mojosemar—di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Kawasan ini sering disebut sebagai basis dari kelompok radikal dan VE di Solo. Beberapa warga daerah ini diduga terlibat di organisasi jihadis seperti Muhammad Bahrun Naim, Nur Rohman (pelaku bom bunuh diri Mapolresta Solo, 2016), lainnya adalah Yuki Wantoro alias Deni alias Rojak tersangka teroris yang… Read more

Haryani Saptaningtyas
Haryani Saptaningtyas
26/07/2020 09:10

Perkenalkan, saya Haryani saptaningtyas (Yani), mewakili Percik- Salatiga. Terimakasih sudah dilibatkan dalam Konsultasi Digital National Review RAN P3PKS, sebuah terobosan baru yang memungkinkan lebih banyak perempuan dan aktifis kemanusiaan berpartisipasi dan bergerak bersama memberi masukan bagi RAN P3PKS mendatang. Terimakasih AMAN atas inisiatif ini. Berikut responses kami atas pertanyaan yang diajukan : 1.      Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis mereka? a.      Apa saja yang menjadi faktor pendorong seseorang masuk dalam gerakan radikal dan ekstremisme? b.     Bagaimana jalannya seseorang bisa terpengaruh dan kemudian berkembang menjadi militan dalam… Read more

Pera Sopariyanti
Pera Sopariyanti
29/07/2020 10:33

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Perkenalkan saya Pera Sopariyanti, Direktur Perhimpunan Rahima. Rahima merupakan lembaga yang fokus pada penguatan Islam dan hak-hak perempuan dan menjadi salah satu inisiator utama lahirnya KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia) pada April 2017 lalu. Bersama ulama perempuan yang menjadi simpul Rahima, kami telah melakukan upaya untuk melakukan pencegahan ekstrimisme di pesantren, majlis taklim dan komunitas. Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk Aman Indonesia yang sudah me-lead acara forum konsultasi digital review RAN P3AKS. Ini terobosan yang sangat baik dengan melibatkan banyak orang dari beragam latar belakang dan wilayang untuk memberikan masukan pada RAN P3AKS. Saya… Read more

ayusia sabhita kusuma
ayusia sabhita kusuma
02/08/2020 15:17

Assalamu’alaikum wr wb. perkenalkan saya Ayusia Sabhita Kusuma, dosen jurusan Hubungan Internasional, FISIP UNSOED Purwokerto. Sebelumnya terimakasih sudah diijinkan bergabung dalam diskusi digital review RAN-P3AKS.Saya juga menyampaikan apresiasi luar biasa kepada AMAN Indonesia dan lembaga pemerintahan yang bekerjasama dalam agenda besar ini. Terkait beberapa pertanyaan di ruang diskusi 4 ini saya hendak menyampaikan tanggapan sebagai berikut: 1. Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis mereka? -menurut saya kerentanan ekonomi, sosial dan politik bisa saling berhubungan satu sama lain. Sumber dari konflik sosial ini bisa… Read more

Ida Rahmawati
Ida Rahmawati
04/08/2020 15:51

Assalamualaikum wr, wb, halo..saya Ida Rochmawati. Aktivitas sehari-hari saya sebagai pengajar di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya. Tahun 2016 saaya pernah melakukan riset bersama FKPT Jawa Timur meneliti tenang Potensi radikalisme di Jawa Timur Beberapa penelitian terkait radikalisme dan islamisme pernah saya lakaukan dan saat ini sedang menyusun Disertasi dengan tema Islam moderat. Saya sangat bangga dan senang bisa bergabung di Konsultasi nasional ini, turut berdiskusid an berkontribusi di dalam RAN P3AKS. Poin 1 Kerentanan sosial ekonomi dan politik yang berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikalis dan ekstremis bisa sangat beragam. Kerentanan ekonomi seringkali dipakai oleh kelompok radikalis atau… Read more

Tri Wahyudi
Tri Wahyudi
06/08/2020 06:17

Salam kenal, saya Tri Wahyudi, Lurah Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Jateng. Terima kasih sudah diijinkan masuk dlm ruang diskusi RAN P3AKS ini teriring ucapan terima kasih yg tak terhingga. Bicara mengenai Perempuan dan Pencegahan Ekstrimisme Kekerasan sbg org wilayah saya berpendapat bahwa perlu kita memberikan ruang yg sama bagi kaum perempuan dlm membangun negeri ini. Perempuan hrs diberi porsi yg seimbang mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dlm tata kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Krn beliaulah yg akan akan melahirkan, mendidik dan membesarkan generasi anti kekerasan, anti ekstrimisme kita. Lwt wadah formal dan informal kita harus memberikan kesempatan. Bagaimana masy kita bisa… Read more

Hikmah Bafaqih
Hikmah Bafaqih
06/08/2020 09:02

Assalamualaikum dan Salam damai, Saya Hikmah Bafagih dari Koppatara Malang dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Periode 2013 – 2018, sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Berikut adalah tanggapan saya mengenai pertanyaan dari ruang diskusi IV, Perempuan dan Pencegahan Eksremisme Kekerasan 1.      Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis  mereka? Kerentanan sosial, ekonomi dan politik bermuara pada disparitas yang semakin lebar antarkelompok masyarakat, seperti kaya-miskin, pemilik segala akses sumber daya strategis-kelompok marginal yang jauh dari akses, termasuk disparitas dalam pendangan keagamaan antara mereka yang… Read more

Lindawati Sumpena
Lindawati Sumpena
10/08/2020 13:15

Selamat malam. Perkenalkan saya Linda, saat ini berkarya di PeaceGeneration sebagai Project Coordinator. Terima kasih kepada AMAN Indonesia yang sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk bergabung dan belajar di ruang digital ini. Pertanyaannya menarik sekaligus berat ya untuk dijawab hehe. Saya sebetulnya punya pengalaman yang intens pada bidang pendidikan dan pencegahan VE di kalangan kaum muda dibandingkan program rehabilitasi dan raintegrasi. Saya akan beberapa pertanyaan sesuai kapasitas saya. Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis mereka? Apa saja yang menjadi faktor pendorong seseorang masuk… Read more

Sonya Claudia Siwu
30/08/2020 13:09

Selamat siang. Salam sejahtera untuk kita semua. Mohon maaf baru bisa gabung menjelang batas waktu yang ditentukan. Puji syukur ada perpanjangan waktu dalam forum diskusi dan terima kasih untuk AMAN sebagai penyelenggara Konsultasi Digital Nasional ini. Salam kenal dari saya Sonya Claudia Siwu yang bertugas sebagai Ketua Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) – Universitas Surabaya (UBAYA). Terima kasih kepada AMAN yang telah mengundang kami untuk bergabung dalam diskusi digital ini. Aspirasi yang tinggi dari kami PUSHAM UBAYA kepada AMAN yang menjalankan forum komunikasi dalam bentuk konsultasi digital tingkat nasional. Sukses selalu untuk AMAN khususnya AMAN Indonesia. Pada kesempatan kali… Read more

Sonya Claudia Siwu
30/08/2020 13:11

Selamat siang. Salam sejahtera untuk kita semua. Mohon maaf baru bisa gabung menjelang batas waktu yang ditentukan. Puji syukur ada perpanjangan waktu dalam forum diskusi dan terima kasih untuk AMAN sebagai penyelenggara Konsultasi Digital Nasional ini. Salam kenal dari saya Sonya Claudia Siwu yang bertugas sebagai Ketua Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) – Universitas Surabaya (UBAYA). Terima kasih kepada AMAN yang telah mengundang kami untuk bergabung dalam diskusi digital ini. Aspirasi yang tinggi dari kami PUSHAM UBAYA kepada AMAN yang menjalankan forum komunikasi dalam bentuk konsultasi digital tingkat nasional. Sukses selalu untuk AMAN khususnya AMAN Indonesia. Pada kesempatan kali… Read more

Nina Nurmila
31/08/2020 07:18

Sebelum menjawab, saya mohon maaf jika pengetahuanku tentang isu ini masih sangat terbatas, sehingga saya menjawab dengan segala keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis mereka? Jawaban: Kerentanan social, terutama dalam konteks perkotaan, masing-masing orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri sehingga cenderung kurang peduli atau kurang memiliki waktu memperhatikan nasib/keadaan orang-orang di sekitarnya. Sebagian orang mungkin merasa teralienasi sehingga ketika “dirangkul”/direkrut oleh kelompok radikal, ia merasa diperhatikan/diperlukan. Secara ekonomi, mereka yang miskin atau tidak memiliki penghasilan rentan direkrut dengan iming-iming… Read more

Terakhir diedit 3 tahun lalu by Nina Nurmila
Afnia Sari
31/08/2020 11:17

Selamat pagi rekan-rekan. Kepada Mbak Hanifah, mohon maaf saya teramat telat untuk bergabung. Pada dasarnya PUG adalah sesuatu yang harus masuk kesetiap level kegiatan maupun kebijakan. Hal-hal terkait CT dan PVE ini, walaupun pada awalnya dilihat sebagai area laki-laki, kini harus diakui bahwa peran perempuan baik dalam push maupun pull factor dirasakan sangat kuat. Perempuan sebagai individu, sebagai seorang Ibu, sebagai seorang anak atau sebagai seorang pendamping (pasangan atau isteri) nyata bisa mendukung setidaknya perubahan-perubahan dalam kehidupan seseorang. Berbicara pada soft approach, menurut saya pada dasarnya ini banyak dipegang peran oleh sosok perempuan, kembali kepada peran tadi yakni: anak, ibu… Read more

Terakhir diedit 3 tahun lalu by Afnia Sari
Handari Yektiwi Alchosih
31/08/2020 13:15

Kasus bom bunuh diri oleh seorang perempuan di Philippine…sudahkah terkonfirmasi? Media terlanjur menulis bahwa pelaku adalah perempuan berasal dari Indonesia. Jika betul dari Indonesia, berarti 1 lagi perempuan Indonesia yang menjadi pelaku. Berarti kewaspadaan harus ditingkatkan lagi. Syukur jika akar masalah ditemukan. Salam. Handari.

Maryanti
31/08/2020 14:35

Salam kenal, saya Maryanti mahasiswi Damai dan Resolusi Konflik Unhan. Mohon ijin baru bergabung, saya senang sekali bisa belajar banyak dari para senior dan mentor yang telah lebih dulu terlibat dalam masalah perempuan dan pencegahan ekstremisme kekerasan. Saya sudah membaca review yang telah diberikan, sangat bermanfaat sekali dalam pembelajaran saya sebagai mahasiswa. Saya masih belum banyak pengalaman di lapangan terkait hal ini, jadi review yang saya berikan lebih banyak dari hasil membaca. Saya akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan sesuai kapasitas dan pengetahuan saya. 1.           Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist… Read more

Faiqoh
31/08/2020 20:28

Salam kenal Ibu dan Bapak sekalian, saya Faiqoh. Saat ini saya bekerja di PPIM UIN Jakarta sebagai gender spesialis. Sebelumnya saya bekerja di Wahid Foundation sebagai community development officer di program Women Participation for Inclusive Society (WISE). Di sini, saya ingin memberikan masukan yang sesuai dengan pengalaman kerja saya. Semoga bisa bermanfaat ya.  Apa saja kerentanan-kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang menurut anda berpotensi dikapitalisasi oleh kelompok radikal dan ekstrimist dalam melakukan perekrutan atau pelebaran basis masa mereka? Jenis kerentanan apa yang paling khas dimiliki oleh perempuan yang berpotensi dimanfaatkan kelompok radikal dan ekstrimis? Menurut saya, perempuan sebagai salah satu… Read more

Maria Ulfa
31/08/2020 23:38

Salam Semua. Perkenalkan saya Maria Ulfa (Maul Sugara), Dosen UIN Syarif Hidayatulah Jakarta dan Founder Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC) ingin berpartisipasi untuk sharing pendapat yang mungkin belum disampaikan/ untuk menambahkan/ menguatkan pendapat dari yang lainnya. Berikut beberapa poin untuk tambahan diskusi terkait “Perempuan dan Pencegahan Eksremisme Kekerasan”: 1)     Beberapa kerentanan sosial/ekonomi/politik yang dapat berpotensi dikapilitasi oleh kelompok radikal/ekstremis dalam melakukan perekrutan/pelebaran basis diantaranya yaitu adanya transaksi riba bank, riba kredit di masyarakat dan yang sejenis lainnya yang menjadi alasan bagi kelompok mereka bahwa tidak mungkin bisa lepas dari itu semua kecuali tegaknya sistem negara Islam. Selain itu kelompok mereka juga… Read more

Terakhir diedit 3 tahun lalu by Maria Ulfa
Maslahatul ilmiyah
01/09/2020 10:24

Kelompok radikal dan ekstrimist melakukan perekrutan melalui pendekatan psikolog dalam mempengahui pola pikir mereka.  Dengan Pemahaman yang tidak nasionalist merupakan ruang pertama dalam melakukan gerakan itu. Masalah yang sedang di hadapi pelaku ekstrimisme biasanya mengalami masalah sosial, ekonomi dan politik. Faktor pendorong bisa dari rasa keterikatan dalam organisasi sehingga mempengaruhi gerakan milineal untuk mendukung pergerakan itu. Dampak VE pada Perempuan dan Anak dapat merugikan kaum muda perempuan, seperti tergesernya korban VE dari kalangan masyarakat sosial yang menjadi garis awal dalam sosial yang mengakibatkan ketidaknyamanan sampai drop out. Aktifitas di organisasi GA4P Lamongan di mulai dari membarikan pendidikan pada perempuan muda untuk… Read more

66
0
Klik untuk langsung menuju kolom tanggapanx
()
x