Ruang Diskusi 1

Pencegahan Konflik dan Keterlibatan Perempuan

Pencegahan Konflik dan Keterlibatan Perempuan
Moderator
Pengantar Diskusi

Pencegahan konflik memiliki cakupan yang sangat luas mulai segala bentuk kegiatan dan tindakan untuk mengenali kerentanan sosial, ekonomi, budaya dan politik yang berpotensi menimbulkan persetegangan dan konflik di masyarakat, mencegah terjadinya kekerasan sampai pada menakar kapasitas masyarakat dalam mengelolah kerentanan sehingga risiko konflik bisa diprediksi. Jika risiko konflik bisa diprediksi maka tindakan mitigasi bisa disiapkan lebih awal. Ketimpangan gender dan kekerasan berbasis gender perlu menjadi bagian dari kerentanan konflik di masyarakat. Jika tingkat kekerasan berbasis gendernya tinggi pada situasi normal, maka pada masa konflik situasi menjadi memburuk karena semua aspek berjalan abnormal.

Pencegahan juga mencakup area penyiapan early warning system di masyarakat, dimana keterlibatan perempuan sangat penting dalam penyiapan, pelaksanaan dan monitoring. Perempuan terbukti memberikan detil informasi tentang perubahan di komunitas, termasuk kepekaan terhadap kelompok-kelompok yang selama ini terabaikan dalam struktur sosial. Dalam jangka panjang, tindakan pencegahan juga mencakup upaya institutionalisasi perencanaan perubahan di sebuah komunitas dengan menggunakan pendekatan peka perdamaian dan kesetaraan gender, sehingga rencana membangun perdamaian yang lebih berkelanjutan terencana dengan baik.

Perbaikan infrastruktur yang ramah kepada perempuan dan berpotensi untuk memberikan ruang interaksi yang sehat dengan yang berbeda berfungsi, dimana pertemuan antar generasi terjadi, dan ruang ekspresi anak muda terwadahi.

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dibahas dalam melihat keterlibatan perempuan dalam pencegahan konflik diantaranya adalah sebagaimana di bawah ini.

Pertanyaan Panduan

1. Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami? Secara khusus bagaimana dampak konflik pada perempuan dan anak-anak (termasuk remaja) serta kelompok rentan lainnya?

2. Bagaimana upaya pencegahan konflik dilakukan di tempat Anda?

  • Apa saja kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang Anda analisis berpotensi menyebabkan konflik di tempat Anda? Sejauh mana kapasitas masyarakat dapat mengelola kerentanan yang ada?
  • Bagaimana keterlibatan perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya dalam upaya-upaya pencegahan konflik di tempat Anda?
  • Bagaimana anda melihat sistem pencegahan konflik adaptif terhadap perkembangan radikalisme dan kekerasan extremisme?

3. Seberapa jauh program-program pencegahan di dalam RAN P3AKS diimpelentasikan di tempat anda?

  • Bagaimana Anda menilai kesesuaian antara subtansi pencegahan konflik dengan kebutuhan di komunitas Anda?
  • Bagaimana koordinasi yang terjalin antar pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan konflik?
  • Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah dan/atau komunitas untuk mendorong perubahan norma, persepsi dan pranata sosial yang mengarah pada perlindungan perempuan dan anak?
  • Apakah ruang-ruang perjumpaan antara yang berbeda semakin banyak muncul di kota Anda sehingga masyarakat lebih sering berinteraksi?
  • Bagaimana pemanfaatan dana desa dalam pencegahan konflik dan mendorong keterlibatan perempuan? Apakah ada potensi sumber-sumber pendanaan untuk mendukung program pencegahan konflik?
  • Apa isu-isu krusial yang perlu diperhatikan dalam pencegahan konflik sensitif gender?

4. Apakah hambatan dan tantangan yang Anda hadapi dalam upaya pencegahan konflik dan memastikan keterlibatan perempuan di dalamnya? Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?

Diskusi dan Tanggapan
Subscribe
Notify of
114 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
Lihat semua tanggapan
Sentiela Ocktaviana
Sentiela Ocktaviana
27/07/2020 01:08

SUMMARY UNTUK DISKUSI MINGGU PERTAMA: PENCEGAHAN KONFLIK DAN KETERLIBATAN PEREMPUAN ·    Perempuan, anak (termasuk remaja), kelompok LGBT, dan minoritas menjadi kelompok paling terdampak ketika konflik kekerasan pecah, baik secara fisik maupun psikis. Banyak dari mereka mengalami trauma akibat menyaksikan kekerasan. Trauma yang dialami bisa cukup lama, bahkan sampai sepanjang kehidupan (pengalaman paska kerusuhan Papua). Beberapa dari mereka dikucilkan di masyarakat dan tidak lagi dapat menjalankan aktivitas mereka secara normal, seperti beribadah, bersekolah, dan bekerja. Bahkan ada yang menjadi berubah cita-cita/rencana kehidupan paska menyaksikan kekerasan fisik. Terkait dengan konflik pertanahan di perdesaan, perempuan tidak dapat menghindari dampak konflik, seperti yang dilakukan laki-laki… Read more

Suraiya Kamaruzzaman
Suraiya Kamaruzzaman
03/08/2020 05:10

  SUMMARY DISKUSI MINGGU KEDUA: PENCEGAHAN KONFLIK DAN KETERLIBATAN PEREMPUAN Summary diskusi di minggu kedua, merupakan satu kesatuan dari summary dari diskusi di minggu pertama. Beberapa point penting dari diskusi minggu ke dua adalah: Keterlibatan perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya dalam upaya-upaya pencegahan konflik: Perempuan merupakan aktor dan inisiator penggerak perdamaian dalam situasi darurat pengungsian, konflik bersenjata, kerusuhan sosial dan bencana alam.Perempuan menjalankan peran domestik dan fungsi sosial, diantaranya memastikan terpenuhi kebutuhan domestik;  pendidikan anak; melakukan asesmen kebutuhan yang esensial atas keberadaan dalam situasi darurat pengungsian, konflik bersenjata, kerusuhan sosial dan bencana alam serta menyampaikan secara persuasif dan asertif dalam forum-forum… Read more

Sentiela Ocktaviana
Sentiela Ocktaviana
09/08/2020 23:36

RANGKUMAN DISKUSI MINGGU KETIGA: PENCEGAHAN KONFLIK DAN KETERLIBATAN PEREMPUAN ·      Dampak psikologis konflik terhadap anak adalah perasaan ketakutan dan kecemasan. Rasa takut dan cemas ini mempengaruhi kebebasan mereka dalam menjalankan aktifitas keseharian mereka, seperti bermain dan belajar. Terutama ketika sosok yang dianggap pelindung bagi mereka, bapak, tidak berada di dekat mereka. Narasi konflik yang penuh kekerasan yang diceritakan orang dewasa memperparah trauma pada anak-anak.  ·      Untuk mencegah terjadi konflik seperti di Talang Sari, pemda Lampung Timur melakukan upaya persuasive, seperti memfasilitasi forum dialog pemuka agama, menyisipkan materi kerukunan sosial dan kemanusia pada forum-forum pengajian, dan mengikutsertakan masyarakat untuk mengawasi lingkungan di bawah… Read more

Sentiela Ocktaviana
Sentiela Ocktaviana
19/07/2020 13:59

Selamat datang rekan-rekan peserta Ruang I Konsultasi Digital Nasional Review RAN P3AKS (2014-2019).  Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi rekan-rekan dalam ruang konsultasi ini.  Saya Sentiela Ocktaviana bertindak sebagai moderator utama pada minggu ini. Selama diskusi berlangsung saya didampingi oleh Ibu Suraiya Kamaruzzaman yang juga akan memberikan respon apabila diperlukan. Peserta diskusi berasal dari berbagai latar belakang seperti penyintas, pegiat perdamaian, pemerintah, dan akademisi. Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi aktif dari rekan-rekan sekalian. Melalui konsultasi ini kami berharap mendapatkan gambaran relevansi, efektifitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan dari implementasi RAN P3AKS dalam konteks pencegahan konflik dan keterlibatan perempuan; mengidentifikasi hambatan… Read more

Wiwin Siti Aminah Rohmawati
Wiwin Siti Aminah Rohmawati
20/07/2020 02:52

Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami? Secara khusus bagaimana dampak konflik pada perempuan dan anak-anak (termasuk remaja) serta kelompok rentan lainnya? Secara personal saya tidak pernah terlibat langsung dengan konflik sosial. Akan tetapi di wilayah saya di DIY, konflik sosial terjadi beberapa kali dalam bebrapa tahun terakhir ini,khususnya terkait dengan isu keberagaman (agama, etnis, LGBTQ dan lain-lain), temasuk penyerangan terhadap rumah ibadah, pesantren waria, orang-orang Papua, dll. Dalam penyerangan terhadap gereja Bedog misalnya, perempuan dan anak-anak menjadi korban penyerangan tersebut, baik secara fisik maupun psikis. Mereka mengalami ketakutan dan trauma. Demikian juga penyerangan terhadap pesantren waria di… Read more

Wiwin Siti Aminah Rohmawati
Wiwin Siti Aminah Rohmawati
20/07/2020 03:38

Bagaimana upaya pencegahan konflik dilakukan di tempat Anda? Apa saja kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang Anda analisis berpotensi menyebabkan konflik di tempat Anda? Sejauh mana kapasitas masyarakat dapat mengelola kerentanan yang ada? Beberapa kerentanan sosial, ekonomi dan politik yang bisa saya list: a. Ekonomi: Pembangunan hotel, kondo dan apartemen yang sebagian mendapatkan penolakan dan perlawanan dari masyarakat sekitar, pelumpuhan/penggusuran kelompok ekonomi kecil, konflik pembangunan bandara NYIA, dll. b. Sosial: Segregasi sosial (perumahan khusus muslim, kompleks pemukiman kelompok khusus, kos-kosan khusus muslim, tidak menerima kos-kosan untuk orang Papua, dll) c. Politik: Pilkada (politisisasi agama, dll) d. Isu terkait KBB: Pendirian… Read more

Wiwin Siti Aminah Rohmawati
Wiwin Siti Aminah Rohmawati
20/07/2020 05:08

Seberapa jauh program-program pencegahan di dalam RAN P3AKS diimpelentasikan di tempat anda? Menurut pengamatan saya, belum terjalin koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan konflik. Berbagai upaya sudah dilakukan terutama oleh masyarakat sipil melalui LSM dan para tokoh agama, tokoh masyarakat perempuan dan akademisi dalam mendorong perubahan norma, persepsi dan pranata sosial terkait dengan perlindungan perempuan dan anak. Tetapi hasilnya belum maksimal karena saya kira budaya patriarkhi masih cukup kuat berakar di masyakarat. Ruang-ruang publik yang memungkinan masyarakat dari berbagai latar belakang berjumpa dan saling berinteraksi menurut saya cukup terbatas dibandingkan kebutuhan dari masyakarat Yogya yang semakin banyak… Read more

Wiwin Siti Aminah Rohmawati
Wiwin Siti Aminah Rohmawati
20/07/2020 05:51

Apakah hambatan dan tantangan yang Anda hadapi dalam upaya pencegahan konflik dan memastikan keterlibatan perempuan di dalamnya? Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Hambatan yang saya lihat secara internal di kalangan perempuan sendiri belum ada kesadaran luas tentang pentingnya peran perempuan dalam upaya pencegahan konflik. Hal ini disebabkan masih bekerjanya budaya patriarki di masyarakat bawah dimana gender role perempuan masih dikotakkan di wilayah domestik dan konflik dilihat sebagai urusan publik. Tantangan lainnya adalah perempuan belum diberi ruang cukup di dalam institusi-institusi yang berfungsi untuk mencegah konflik, baik di institusi pemerintah maupun non pemerintah, termasuk dalam institusi-institusi keagamaan. Misalnya di FKUB… Read more

Wiwin Siti Aminah Rohmawati
Wiwin Siti Aminah Rohmawati
20/07/2020 06:07

Bagaimana Anda melihat kerangka kerja pencegahan konflik dengan keterlibatan perempuan dijalankan dalam konteks Pandemic Covid 19? Selain pandemic apakah Anda melihat isu-isu baru yang penting untuk diperhatikan pemerintah dan non pemerintah dalam konteks pencegahan konflik di masa depan? Kalau saya melihat belum ada kerangka kerja pencegahan konflik di masa pandemi. Pemerintah sampai sekarang fokus ke pencegahan dan penanganan tehadap masyarakat yang terkena wabah. Itupun lebih banyak pada penanganan medis dan fisik (kebutuhan pokok). Penanganan yang sifatnya psikologis dan mental belum menjadi perhatian. Padahal ini penting dan signifikan dalam mencegah terjadinya konflik sosial. Stress, kekhawatiran dan ketakutan personal bisa berkembang menjadi… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
21/07/2020 06:34

selamat siang mba suraiya dan sentiela, terimakasih telah diingetin atas pr yang harus saya kerjakan, diskusi melalui webinar lalu juga saya langsung inget atas pr yang saya harus kerjakan hee…saya coba satu satu menjawabnya ya, sembari mengingat ingat kapan dan dimanya lokusnya. kerna saya lebih cenderung menjadi pengamat dan bekerja bersama anak anak korban konfik sosial dan bersenjata. terakhir mengamati kombatan anak di poso dan ambon, dan disertasi saya habiskan di aceh tentang dukungan ekologi anak anak (diantaranya combatan), yang berada dalam situasi darurat, di era transisi perlindungan hak hak anak. Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami?… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
21/07/2020 09:08

maaf terputus mba, sembari kerja ini…saya coba lanjut ya, peristiwa penyerbuan vanimo (perbatasan papua dan PNG tp telah masuk PNG,. oleh GPK, dimana pada usia belasan tahun (19) harus menyaksikan hasil pembantaian dari ke dua belah pihak bersiteru. lumayan sangat berdampak, merubah cita cita menjadi wartawan perang, dan sampai dengan sekarang menghindari tempat pemotongan hewan, penyembelihan qurban, los dan kios daging dan menghindar jika kena wajib belajar bongkar pasang senjata hee…masih sangat tidak nyaman. meski pulang dari papua waktu itu sempet ikuti terapi pemulihan. –>konflik sosial budaya politik –>tidak nyaman usia dewasa: terlibat dalam beberapa penelitian bersama mas irwanto univ… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
21/07/2020 09:21

sembari di jalan saya coba lanjut ya mba, Seberapa jauh program-program pencegahan di dalam RAN P3AKS diimpelentasikan di tempat anda? saya tinggal di kota bekasi, di pecinan. dua hari ini saya coba masuk ke lingkungan pemda kota bekasi. ngpbrol terkait kearifan sosial, disharmoni, resosialisasi pasca konflik dan bantuan sosial. program ini tersebar di beberapa kelambagaan dan parsial menyatu dengan program program lain. belum ada program spesifk. jadi saya titipkan upaya penanganan anak positif HIV di bekasi, yang terlantar pengasuhan kerna meninggalnya ke dua orang tua dan tidak ada yang merawat dan dapat mengakses pendidikan. KPAD dan Dinas Sosial agar dapat… Read more

Nila Wardani
Nila Wardani
23/07/2020 05:26

Nila Wardani – RUMPUN Malang Pandangan saya, di kabupaten Malang ada konflik masyarakat terkait kepemilikan lahan. Yang agak keras biasanya karena klaim kepemilikan oleh masyarakat (atau sekelompok orang) dengan suatu institusi negara (contoh: TNI) atau Perusahaan swasta. Masyarakat sebagaimana dalam banyak kasus lainnya bereda pada pinam yang tidak kuat, karena tidak terorganisir dan kelemahan tersedianya bukti, sehingga tidak cukup kuat bila diselesaikan secara litigasi. Perempuan tidak terlalu dilibatkan dalam proses negosiasi atupun apalagi saat berkonflik secara terbuka. Namun sejatinya perempuan memiliki peran yang penting dan kepentingan akan lahana sangat krusial. Laki-laki biasanya pergi keluar daerah secara musitan, nah dalam kendisi… Read more

Sentiela Ocktaviana
Sentiela Ocktaviana
23/07/2020 15:19

Salam hangat rekan-rekan, terima kasih atas partisipasinya.
Tanpa mengurangi rasa hormat, kembali kami ingatkan kepada rekan-rekan untuk menonton terlebih dahulu video diskusi panel yang terdapat pada laman ini sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di bagian pengantar diskusi. Rekan-rekan dapat menjawab seluruh pertanyaan atau pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan pengalaman rekan-rekan.

Selamat berdiskusi.

Terima kasih.

Salam,
Sentiela

Suraiya Kamaruzzaman
Suraiya Kamaruzzaman
27/07/2020 05:01

Selamat pagi. Selamat datang buat kawan-kawan  Peserta Ruang I Konsultasi Digital Nasional Review RAN P3AKS (2014-2019) untuk minggu ke-dua.  Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu @213 , Ibu @91 , Ibu @116 dan Ibu @271 yang telah membagi pengalaman dan pengetahuannya selama konsultasi di minggu pertama. Informasi ini sangat bermanfaat dan menjadi kerangka awal kita dalam proses konsultasi. Mbak Sentiela telah men-summary dengan sangat baik dan kembali di posting di sini. Pagi ini, kami kembali mengundang Ibu ber-empat untuk memberikan inforamsi tambahan, jika ada hal-hal yang dianggap penting dan terlupakan disampaikan di minggu pertama. Kami juga mengundang kawan-kawan lain yang belum… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
28/07/2020 11:52

Assalam wr wb, selamat malam dari bogor menyapa, setelah mgap ngapan pakai masker seharian di ruang tertutup hee…
akhirnya kelar juga ini pr yang bagi saya rasanya ajaib banget, dimana dengan suka rela saya dapat menuliskan dan bertutur tanpa paksaan dan tekanan hee mentornya keren keren ya…
terkirim materi jawaban semoga dapat bermanfaat.
salam hangat,
lmm

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
29/07/2020 03:37

testimoni:

“sangat membahagiakan dan bangga, berada dalam pusaran diskusi konsultasi digital Nasional Review RAN P3AKS. bagaimana para perempuan bergerak bersama dalam satu tujuan kemanusian”

indah Lestari
indah Lestari
29/07/2020 03:47

Perempuan dan perempuan muda memang rentan menjadi korban dalam konflik dan terorisme. Keadaan ini erat kaitannya dengan keterbatasan perempuan dan perempuan muda dalam mengakses informasi. Keterbatasan ini pun menjadikan perempuan dan perempuan muda lebih mudah didoktrin dengan topeng ajaran agama. Dari pengalaman pendampingan yang kami lakukan, banyak perempuan muda (remaja/usia anak) yang menikah dengan alasan untuk bukti ketaatan pada agama, dan ironisnya beberapa justru menikah dengan laki-laki yang ternyata terlibat dalam terorisme. Akhirnya, saat sang suami berhadapan dengan hukum, perempuanlah yang menanggung segala beban dalam hidup, baik ekonomi, maupun beban psikologis. Bagaimana ini bisa terjadi, tentu saja ada banyak faktor… Read more

Abdul Charis
Abdul Charis
29/07/2020 09:24

Salam Damai buat kawan-kawan semua Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bersama-sama mendiskusikan upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak dalam konflik sosial, khususnya dalam aspek/pilar pencegahan. Hal mendasar yang perlu didiskusikan sejak awal adalah apakah “Pilar Pencegahan” dalam RAN P3AKS dimaksudkan untuk “membahas pencegahan konflik” atau “upaya dini meminimalisir potensi dan mencegah terjadinya tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam situasi konflik” ? menurut hemat saya, dua hal ini memiliki lingkup dan cakupan yang berbeda. upaya pencegahan terjadinya konflik sosial menjadi ranah RAN Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, sedangkan upaya memeberikan perlindungan dan mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap… Read more

Sentiela Ocktaviana
Sentiela Ocktaviana
03/08/2020 05:39

Selamat datang rekan-rekan dalam ruang diskusi 1 “Pencegahan Konflik dan Keterlibatan Perempuan”. Saya, Sentiela Ocktaviana, kembali menjadi moderator utama dan didampingi oleh Ibu @101 selama diskusi seminggu ke depan. Terima kasih kepada Ibu/Bapak peserta diskusi yang sudah berpartisipasi selama dua minggu terakhir @91 @116 @213 @271 @306 dan @86 , kami berharap rekan-rekan menyempatkan diri untuk kembali melanjutkan diskusi di ruang ini hingga 16 Agustus 2020. Kami juga mengundang rekan-rekan dari berbagai kalangan dan latar belakang untuk memberikan kontribusi secara langsung melalui ruang diskusi ini, @38 @94 @ @113 @114 @115 @64 @ @117 @118 @210 @211 @207 @202 @208… Read more

indah Lestari
indah Lestari
06/08/2020 08:52

Pengalaman saya di waktu kecil yang tak akan pernah terlupakan adalah saat terjadi konflik sosial di Talang Sari (waktu itu orang-orang menyebutnya Gerakan Mujahidin Way Jepara), kehidupan keseharian kami sangat mencekam meskipun tempat itu jauh dari tempat tinggal kami di Kecamatan Purbolinggo. Saat itu kami jadi ketakutan setiap hari, tidak berani pergi ke sawah/ladang sendirian, berangkat dan pergi sekolah dengan perasaan takut, dan tidak bisa bebas bermain bersama teman-teman. Kalau sedang berada di rumah pintu selalu kami tutup rapat-rapat, apalagi saat bapak tidak ada di rumah, semakin mencekam. Saat berada di luar rumah, kami yang masih anak-anak dibuat semakin takut… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
09/08/2020 13:17

lama enggo tengok tengok, kerna jadwal saya masih ajrut ajrutan. alhamdulillah sudah ramai sekali, moga mnggu ini saya dapat lebih rajin berkonsultasi. malu juga sudah disediakan pendamping yang hebat hebat dan fasilitas luar biasa sayanya masih jg ngetem kaya angkot/ salam

Suraiya Kamaruzzaman
Suraiya Kamaruzzaman
10/08/2020 05:18

Selamat pagi kawan-kawan Peserta Review Nasional RAN P3KS di Ruang 1 tentang Pencegahan Konflik dan Keterlibatan Perempuan. Saya, Suraiya Kamaruzzaman akan kembali bersama kawan-kawan untuk menjadi moderator pada konsultasi minggu ke 4 ini dan tetap akan didampingi oleh Mbak @105 . Berdasarkan rencana awal, minggu ini merupakan minggu terakhir Review RAN P3KS, untuk itu kembali saya mengundang semua untuk memanfaatkan kesempatan terakhir secara optimal. Kami percaya, seluruh pengalaman, pengamatan, analisa dan data yang diberikan kawan-kawan akan memberikan manfaat besar untuk perbaikan RAN P3AKS selanjutnya. Bagi kawan-kawan yang belum berkesempatan merespon di minggu sebelumnya, kami sarankan untuk menonton Vidio terlebih dahulu,… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
10/08/2020 08:31

mohon maaf, berusaha maksimal untuk dapat terus masuk, namun terkendala jadwal yg ajrut ajrutan akhrnya anglsup. bagiam mana yang belum saya jawab ya mba? berasanya sudah ngerjain semuanya deh hee… untuk membaca ulang secara keseluruhan sudah diniatin malam minggu lalu, terkendal sistem dan lalu kantuk mendera dan begitu rungsingnya rumah akhirnya baru sore ini dapat membuka kembali. satu hal yang menarik terkait analisis mba tentang kasus talangsari. pelanggaran ham berat masa lalu dan pada wilayah lain. saya menyampaikan prihatin. sempat saya pelajari kasusnya, saya buka file dari komnas ham terkait pengesyahan posisi mereka sebagai korban, menghubungkan dengan sistem sumber yang… Read more

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
10/08/2020 08:33

saya baca juga pada anak anak korban konflik, saya berharap akan adanya perhatian lanjut dimana hak hidup, timbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi atas masa depan dapat dipenuhi dengan baik.

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
10/08/2020 08:39

terkait dengan kasus ahmadiyah Lombok ,29 orang, peroleh layanan medis, psikologis dan psikososial yang masih serba terbatas. perkembangan terakhir : 
pemda setempat berupaya tuk memberikan tempat tinggal yang layak, namun negoisasi dengan pihak ahmadiyah berlangsung alot dan kadang buntu. sampai dengan saat ini komunikasi saya dengan para korban berjalan baik. tidak dapat intervensi bantu maksimal. setidaknya dapat saling mengharhgai dan mendoakan

Latri Mumpuni Margono
Latri Mumpuni Margono
10/08/2020 09:03

dengan para korban pelnggararan ham berat masa lalu dan kini terkait terorisme bom jakarta, surabaya, medan yogya. khususnya jakarta masih berhunubfab dengan baik dan sering diunang untuk diskusi. pada masa pandemi covid, menjembatani untuk dapat memperoleh bantuan keluarga terdampak covid senilai 500.000@ orang untuk sejumlah 64 orang korban bom yang terpapar dampak covid 19. bantuan bantuan yang semestinya jika melihat regulasi yang ada sesuai undang undang harusnya dilakukan lembaga perlindungan saksi dan dan korban LPSK RI namun faktualnya hanya disaat awal saja dilakukan. pendampingan yang semestinya dilakukan atau dijejaringkan pada para pengada layanan, diabaikan. pada akhirnya harus menggedor kementerian sosial… Read more

Nur Khosi'ah
24/08/2020 09:01

Selamat sore, Saya Khosiah, LKP3A PW Fatayat NU Jawa Timur, berikut adalah ajwaban saya: 1a.Yang saya pahami pingin belajar islam.kecewa dengan kondisi indonesia intine gak teropeni.sikap acuh tak acuh antar tetangga. b. Pendekatan oleh kelompok radikal yg intens dalam meyakinkan ajarannya.kemudian tidak ada supplay informasi lain sebagai pembanding.kelompok radikal lebih ngopeni sasarannya 2. Dampaknya belum terpenuhi hak perempuan dan anak.kemudian paling mudah jadi korban seperti bom di surabaya .untuk menjauhkan diri maka perempuan dan anak diberi ruang memahami Indonesia dan belajar dr lingkungan dg kepedulian sesama disekitarmya 3. Membuat komunitas pengajian rutin namanya kiswah female di perumahan sebagai permintaan dan… Read more

Sentiela Ocktaviana
Moderator
25/08/2020 17:35

Selamat datang kembali peserta diskusi Ruang I Konsultasi Digital Nasional Review RAN P3AKS (2014-2019). Saya Sentiela Ocktaviana akan kembali menjadi moderator utama pada minggu terakhir ini dan akan dibantu oleh Ibu @101 . Ruang diskusi dapat diakses untuk tujuh hari ke depan (25 Agustus-31 Agustus 2020). Oleh karena itu, sekali lagi kami mengundang rekan-rekan untuk kembali berpartisipasi dalam diskusi, terutama rekan-rekan yang belum berkesempatan berkontribusi pada minggu2 sebelumnya. Kami memanggil Bapak/Ibu/Saudara/i @210 @211 @220 @222 @294 @86 @282 @208 @64 @207 @158 @169 @118 @232 @263 @229 @256 @235 @271 @296 @179 @ @31 @172 @113 @114 @291 @259 @45… Read more

Latri Mumpuni Margono
27/08/2020 12:35

halooo siang ini saya kembali menengok bilik yang baru pulih… apa yang akan saya tulis ya? saya akan coba menulis pengalaman perjalanan hari hari saya belakangan ini, melewati jalanan dimana pada lokasi strategis seperti pertigaan, perempatan dan pada semua tempat dimana terdapat papanpapan reklame raksasa yang kosong terpampang poster ajaib dari salah satu ormas dengan naratif yang sangat provokatif dan ancaman vulgar bagi yang berani rusak atau lepaskan poster dimaksud. dalam setiap pemasangan spanduk, banner tentu saja harus ada perijinan dari dinas perekonomian daerah setempatatau siapapun yang berwenang. yang umumnya tertera pada pojok spanduk atau banner. lebih jelas lagi saat… Read more

Dinda Ahlul Latifah
30/08/2020 10:18

Assalamualaikum Wr Wb. Perkenalkan sebelumnya saya Dinda Ahlul Latifah atau Ahlul dari Perempuan Penyala. Terimakasih sudah memberikan saya kesempatan untuk bisa bergabung dalam forum ini, terutama di Ruang Diskusi 1. Mohon maaf sebelumnya karena baru bisa memberikan pendapat di batas-batas akhir waktu review karena beberapa hal. Tapi semoga bisa tetap memberikan manfaat dan energy baik untuk proses yang digagas oleh kawan-kawan AMAN Indonesia dan semua pihak yang peduli dan concern pada issue perdamaian dan perempuan. Saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara runut. 1.   Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami? Secara khusus bagaimana dampak konflik pada perempuan dan… Read more

Dinda Ahlul Latifah
30/08/2020 10:18

2.   Bagaimana upaya pencegahan konflik dilakukan di tempat Anda? Secara spesifik, di wilayah tempat saya dibesarkan hingga kuliah (Bandung), saya tidak mengetahui upaya spesifik apa yang ada untuk memitigasi konflik, tapi sepemahaman saya, kekuatan institusi sosial masyarakat atau berbagai gerakan kolektif yang terwujud dalam aktivitas keagamaan, budaya hingga kepemudaan menjadi salah satu ruang bonding atau ruang solidaritas yang mampu memperkuat kebersamaan, terutama bagi masyarakat Desa yang masih sangat kaya dengan institusi sosial dan berbagai aktivitas komunual serta gerakan kolektif lokal yang mampu membentuk kearifan. Namun, tantangan modernisasi dan terutama proses peralihan pola konsumsi, pergeseran mata pencaharian,pembangunan dan globalisasi bisa membuka peluang… Read more

Terakhir diedit 3 tahun lalu by Dinda Ahlul Latifah
Dinda Ahlul Latifah
30/08/2020 10:20

3.   Seberapa jauh program-program pencegahan di dalam RAN P3AKS diimpelentasikan di tempat anda? ·         Bagaimana Anda menilai kesesuaian antara subtansi pencegahan konflik dengan kebutuhan di komunitas Anda? Menurut saya dalam tahapan implementasi pada kebutuhan kelompok, upaya pencegahan RABP3AKS harus diperkuat dengan melihat konteks masalah dan potensi lokal yang ada di setiap komunitas.Jadi, dalam memitigasi konflik dan segala jenis kerentanan yang terjadi, kita berangkat dari masalah bersama yang ada di masyarakat, terutama kelompok perempuan, ada proses pemetaan, identifikasi masalah hingga penggalian potensi yang partisipatif dan inklusif.  ·         Bagaimana koordinasi yang terjalin antar pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan konflik? Jika melihat dari kacamata konflik sosial… Read more

Dinda Ahlul Latifah
30/08/2020 10:20

4.   Apakah hambatan dan tantangan yang Anda hadapi dalam upaya pencegahan konflik dan memastikan keterlibatan perempuan di dalamnya? Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut?
Saya pikir hambatan terbesar dalam pencegahan konflik yang memastikan keterlibatan perempuannya di dalamnya adalah, pertama: memastikan perempuan memilikki KESADARAN POLITIK DAN KEKUATAN MENTAL, hal ini akan mendorong perempuan untuk berani mengartikulasikan kepentingan dan mampu mengorganisir diri serta kelompoknya dalam sebuah upaya kolektif, kedua, AKSES  pada pendidikan teknologi dan ruang-ruang strategis masyarakat serta pemerintah untuk dapat memastikan perempuan dapat menyampaikan ide dan gagasannya dengan mengoptimalkan resource yang dimilikinya 

Dinda Ahlul Latifah
30/08/2020 10:21

5.   Bagaimana Anda melihat kerangka kerja pencegahan konflik dengan keterlibatan perempuan dijalankan dalam konteks Pandemic Covid 19? Selain pandemic apakah Anda melihat isu-isu baru yang penting untuk diperhatikan pemerintah dan non pemerintah dalam konteks pencegahan konflik di masa depan? Saya melihat bahwa adanya covid menunjukan bahwa perempuan memang menjadi sang penggerak ekonomi perawatan, di tengah badai PHK dan badai PJJ misalnya perempuan tidak hanya berubah menjadi penyelamat ekonomi keluarga dengan mencari ruang penghidupan alternative, tapi juga disaat yang sama harus menjadi guru 24 jam bagi anak-anaknya di rumah. Pandemi, sendiri meningkatkan angka KDRT dan perceraian (riset di Gunungkidul) hal ini rata2… Read more

Listia
30/08/2020 17:55

Salam mba Aya. Berikut ini tanggapan saya: TANGGAPAN PERTANYAAN 1 Saya tinggal di Yogyakarya. Konflik sosial terjadi tidak secara terbuka namun letupan tersebut beberapa kali muncul, misalnya konflik terkait alih fungsi lahan untuk perumahan maupun apartemen, konflik penduduk dengan warga kost dari daerah Papua, Maluku, NTT, konflik dengan kekerasan yang biasa disebut klithih (remaja yang melakukan kekeraaan secara acak yang beberapa kali menyebkan korban meninggal dunia) tawuran antar sekolah dan beberapa kali konflik bernuansa agama. Beberapa konflik ini tentu sangat berdampak bagi para perempuan dan anak, khususnya terkait klithih dan alih fungsi lahan. TANGGAPAN PERTANYAAN 2 Perekonomian Yogyakarta bertumpu pada… Read more

Yuliana Tien Bayangkhariwati Tacoh
30/08/2020 21:48

Oleh : Yuliana TB Tacoh 1.      Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami? Secara khusus bagaimana dampak konflik pada perempuan dan anak-anak (termasuk remaja) serta kelompok rentan lainnya? Tanggapan  : Saya berasal dari Sulawesi Tengah, khususnya daerah pasca konflik Poso.Saat konflik Poso pecah tahun 1998 saya masih berada di Poso,  sampai tahun 2006. Tahun 2006 itu juga saya dipindahkan bertugas di Palu sampai 2015. Kemudian tahun 2015 Saya pindah ke Salatiga. Sehingga saya akan menanggapi diskusi ini menurut situasi dan kejadian di Sulawesi Tengah khususnya daerah Poso dimana pernah mengalami konflik sosial.  Dampak konflik sosial yang dialami dan dirasakan… Read more

Nur Aisyah Maullidah
31/08/2020 18:02

Pertanyaan: Apakah hambatan dan tantangan yang Anda hadapi dalam upaya pencegahan konflik dan memastikan keterlibatan perempuan di dalamnya? Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Tanggapan: Perkenalkan saya Nur Aisyah Maullidah dari GA4P Lamongan (Girl Ambassadors for Peace Lamongan) Saya akan mencoba menjawab pertanyaan panduan yang direkomendasikan, mengingat kapasitas saya yang masih perlu untuk lebih banyak mencari tahu, maka saya hanya akan menjawab pertanyaan yang saya ketahui dengan cukup baik. Kabupaten Lamongan dengan jumlah penduduk mencapai 1.360.987 (2017), setelah sempat mendapatkan penghargaan sebagai terbaik tingkat nasional dalam kategori pelaksanaan Kinerja Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial pada 2019, Lamongan dikenal sebagai… Read more

Siti Kholisoh
31/08/2020 20:46

Wahid Foundation selama satu dekade ini telah secara rutin melakukan pemantauan Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan (KBB), kami mencatat ada hal – hal krusial menyangkut penanggulangan konflik – konflik sosial berbasis agama. Setidaknya dalam kasus – kasus konflik atas nama agama, perempuan dan anak menjadi kelompok paling rentan terkena dampak dalam berbagai bentuk misalnya akses keadilan, hak-hak perempuan dan anak – anak yang terabaikan. Penanggulangan konflik keagamaan bisa dimasukkan dalam berbagai pilah dalam RAN P3AKS baik di pencegahan, pemberdayaan perempuan maupun perlindungan anak. Pertama, Kami berharap model pemberdayaan perempuan melalui pendekatan ekonomi yang selama ini kita upayakan bisa menjadi salah satu… Read more

Ruth Ketsia Wangkai
01/09/2020 07:02

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan untuk Ruang 1 Konsultasi Digital Nasional Review RAN P3AKS (2014-2019). 1.     Apa saja dampak konflik sosial yang pernah Anda alami? Secara khusus bagaimana dampak konflik pada perempuan dan anak-anak (termasuk remaja) serta kelompok rentan lainnya? Jawab: Secara personal saya tak pernah mengalami dampak dari konflik sosial yang pernah terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Utara, yang umumnya dipicu oleh perebutan SDA oleh korporasi besar dengan masyarakat lokal. Namun, semasa remaja pernah mengalami langsung dampak dari penolakan oleh sekelompok umat dengan mengusung identitas etnis tertentu terhadap ayah saya sebagai pemimpin sebuah jemaat Kristen di Manado, di mana kelompok umat… Read more

114
0
Klik untuk langsung menuju kolom tanggapanx
()
x